Latest News

Monday 2 June 2014

Perkembangan Komunitas Musik Reggae Indonesia

Musik reggae merupakan salah satu genre musik yang cukup populer. Keberadaanya memang tak sepopuler genre musik lain seperti pop, rock, hip hop, metal atau blues. Meski begitu musik reggae selalu memiliki fans dan penggemar fanatik. Mengusung tema rastamania dan rastafara, musik reggae awalnya berasal dari negara Jamaika. Musik reggae mulai populer setelah kesuksesan penyanyi reggae terpopuler, Bob Marley di era 70-an. Kehadiran Bob Marley memicu munculnya artis, musisi, penyanyi dan band reggae dari seluruh dunia. Virus musik reggae pun juga menular ke Indonesia. Di Indonesia, musik reggae bisa dikatakan sudah mulai berkembang dengan cukup pesat. Tiap minggu selalu ada event event reggae yang terselenggara dengan ribuan pemuda pemudi Indonesia yang ikut berpartisipasi. Hal ini tentu menjadi hal positif bagi keberadaan musik reggae yang sudah mulai populer di Indonesia. Lalu bagaimanakah perkembangan musik reggae di Indonesia? Berikut tim Museum Musik akan sajikan ulasan dan bahasan selengkapnya mengenai sejarah perkembangan komunitas musik reggae Indonesia.

Perkembangan Komunitas dan Musik Reggae Indonesia

Mulai populer di era 70-an, musik reggae dikenal dengan ciri khas tempo dan irama yang lambat. Kesuksesan Bob Marley membuat musik reggae yang awalnya dari Jamaika bisa menyebar hingga ke seluruh dunia. Baru pada pertengahan tahun 80-an musik reggae mulai melanda di Indonesia. Di tahun 1986 tepatnya, musik reggae mulai ada di Indonesia yang ditandai dengan munculnya band Black Company. Band ini disebut-sebut sebagai musisi reggae pertama di Indonesia. Selang beberapa tahun mulai muncul penyanyi dan band reggae lain, seperti Asian Force, Abresso dan Jamming.

Meski begitu musik reggae tidak langsung diterima oleh para pecinta musik tanah air. Berdasarkan sejarah musik reggae, ada anggapan yang menilai jika musik reggae identik dengan hal hal negatif, seperti narkoba, ganja dan hal hal negatif lainnya. Selain itu, penampilan musisi reggae yang identik dengan rambut gimbal terkesan urak-urakan sehingga banyak kalangan menilai reggae adalah genre musik yang negatif. Meski begitu hal ini tidak menyurutkan keberadaan musisi musisi reggae di Indonesia, karena pada dasarnya anggapan itu tidak sepenuhnya benar.

Di era 2000-an, musik reggae mulai berkembang pesat. Hal ini dipicu oleh munculnya penyanyi dan grup band reggae yang bisa dikategorikan sebagai yang terbaik di Indonesia yang berperan mengembangkan musik reggae di Indonesia. Sebut saja Steven & Coconut Treez, Tony Q, New Rastafara, Souljah, Ras Muhammad atau Shaggy Dog. Gambar bendera merah kuning hijau sebagai simbol musik reggae mulai muncul dimana-mana.

Keberadaan musisi musisi reggae tersebut membuat musik reggae mulai digemari, terutama oleh para remaja. Lirik lirik lagu yang kebanyakan bertema kebebasan dan pesta sangat cocok didengarkan oleh para remaja. Tak heran jika kemudian musik reggae mulai populer. Komunitas reggae pun mulai banyak dibentuk. Konser dan festival musik reggae pun juga banyak menjadi sasaran para sponsor karena mendatangkan banyak penonton. Dan kini musik reggae pun menjadi salah satu genre musik populer di Indonesia.

Meski begitu musik reggae masih belum bisa menembus dunia pertelevisian. Pihak TV swasta masih jarang menyiarkan penyanyi dan lagu lagu reggae. Musik reggae masih dinilai kalah menjual dibandingkan musik pop dan rock. Hal ini juga dipicu jarangnya label label besar yang turut mengkomersialkan musik reggae. Namun musik reggae tetap memiliki penggemar fanatiknya. Hal ini terbukti dari banyaknya komunitas musik reggae di tiap tiap kota di Indonesia.


-infolagupop-

No comments:

Post a Comment

Recent Post